Jumat, 27 Desember 2013

Seputar Tentang Akpol

Seputar Tentang Akpol kali ini saya akan membahas tentang fasilitas apa saja yang ada di akademi kepolisian. 
diantaranya yaitu:



Gerbang Tri Brata Utama Akpol
 Gambar disamping merupakan pintu gerbang utama dari Akademi Kepolisian. Ini merupakan gerbang utama dari para taruna akademi kepolisian untuk keluar dan masuk. Gerbang Megah ini merupakan salah satu kebanggaan dari para taruna akademi kepolisian. Karena melalui gerbang inilah para calon pimpinan Polri lahir dan dibesarkan.



















Bendungan Dan Tempat Pancing Akpol
Ini merupakan bendungan dan tempat pancing di akademi kepolisian. Salah satu fungsi dari tempat ini adalah untuk memperindah lingkungan akademi kepolisian. Selain itu di tempat inilah biasanya para antap maupun para pengunjung dari luar akpol memancing dan refreshing 

















Rukan Dan Cafe Akpol
 Rukan merupakan tempat makan para taruna Akademi Kepolisian. Untuk diketahui Rukan Akademi Kepolisian mempunyai mitos yaitu tempatnya yang tidak sejajar dengan lapangan resimen yang disebabkan oleh hentakan para taruna pada saat Akademi Kepolisian memasuki rukan tersebut. Dibawah Rukan sendiri terdapat Cafe untuk tempat makan maupun membeli seluruh peralatan yang dibutuhkan para taruna.








Gereja Akademi Kepolisian
 Para taruna Akademi Kepolisaian yang beragama nasrani melakukan kegiatan ibadah pada setiap hari minggu di gereja ini. Dan biasanaya pada hari sabtu para taruna beragama nasrani melakukan curvey di gereja ini setiap hari sabtu guna persiapan dipakai ibadah pada hari minggunya.





















Masjid As Syuhada
 Disamping kegiatan fisik maupun akademis yang padat, namun para taruna akademi kepolisian tetap melakukan ibdah rutin tiap waktunya. bagi kaum Muslim di akademi kepolisian biasanya melakukan ibadah di masjid as syuhada. Kegiatan ini dilakukan pada hari jum'at, sabtu dan minggu. Untuk hari minggu sendiri para taruna seusai melakukan ibadah sholat subuh biasanya dilanjutkan dengan acara keluarga asuh.











Pura Widya Saraswati


 Para Taruna beragama Hindu di akademi Kepolisian melakukan ibadah di pura ini (pura Widya Saraswati). Selain taruna dari Akademi Kepolisian banyak para umat hindu di semarang yang melakukan ibadah di pura ini. pura Widya Saraswati berodalan tapat pada hari saraswati yaitu setiap 210 hari sekali pada Sabtu (Saniscara), Umanis (Legi), Watugunung







Graha Cendikia
Graha cendikia Akademi Kepolisian merupakan tempat belajar para taruna Akademi Kepolisian. Disinilah tempat para taruna menimba ilmu. selain sebagai tempat belajar, tempat ini biasanya juga digunakan untuk acara menonton bersama oleh para taruna melalui acara keluarga asuh. Melalui acara menonton bersamalah  hubungan erat antara taruna senior dan junior terjalin















Perpustakaan Akademi Kepolisian


Perpustaaan Akpol adalah tempat diamana para taruna mencari referensi buku ataupun tempat berdiskusi dalam penyelesain tugas perkuliahan. Di tempat ini juga biasanya para taruna melakukan wajib baca. wajib baca ialah suatu kegiatan yang dilakukan pada saat jam kuliah kosong.













Halang Rintang Akpol
Tempat ini adalah merupakan tempat para taruna melakukan halang rintang. Halang rintang adalah salah satu kegiatan fisik di Akademi Kepolisian. Melalui kegiatan inilah para taruna diajarkan untuk sikap cepat, lincah dan tanggap.




























 
Jogging Trek






 Jogging Trek merupakan fasilitas baru di Akademi Kepolisian.. Tempat ini dibangun guna memperindah lingkungan di Akademi Kepolisian. Selain itu tempat ini biasanya digunakan para antap untuk refreshing dan melakukan olahraga sore. Jogging trek ini dimulai dari lapangan bhayangkara sampai ke flat taruna tingkat dua, Untuk diketahui bahwa jogging trek ini masih dalam pembangunan dan pengembangan.
























Graha Taruna
Graha Taruna adalah tempat tinggal para Taruna Akademi Kepolisian. Kalau dilihat dari bentuknya gedungini menyerupai bentuk kapal, sehingga dalam penyebutannya oleh para taruna disebut dengan flat kapal. Selain itu Lapangan graha taruna adalah merupakan tempat yang sakral bagi para taruna, karena ditempat inilah seluruh kegiatan para taruna dilakukan sehari-harinya.  Ada satu fenomena di graha taruna bahwa hujan jarang turrun pada saat taruna melakukan egiatan fisik.









Stadion Taruna
Stadion Taruna adalah tempat dimana para taruna melakukan olahraga. ditempat ini juga biasanya para taruna melakukan tes kesehatan jasmani. Tes kesehatan Jasmani rutin dilakukan para taruna untuk meinilai tingkat kesamaptaan para taruna. Tes ini biasanya dilakukan para taruna setiap semesternya.



  












Tower Akpol

 Tower tinggi ini digunakan oleh para taruna akpol saat melakukan dikdasbara atau pada masa basis. Di tower ini taruna melakukan latihan peluncuran, mountainering dan peluncuran tambang. Disana para taruna dituntut utnuk berani melawan rasa takut pada ketinggian dan mampu mengendalikan diri serta menyelesaikan latihan dengan baik. Dan untuk diketahui dalam latihan ini sudah digunakan alat pengaman yang sesuai standar dan didampingi oleh pelatih yang professional sehingga dalam segi keamanan sudah terpenuhi. 

































Gedung Tri Brata Utama

 Gedung Tribrata ini merupakan Kantor dari  Gubernur, Wakil Gubernur serta para pejabat utama Akademi Kepolisian . Gedung ini terletak tepat di Gerbang Utama Akademi Kepolisian. didepannya juga terdapat patung Stick Master yang merupakan salah satu kebanggaan dari Akademi Kepolisian.


















KSA
 KSA merupakan kepanjangan dari Kamar Sehat Akpol disana tempat berobat dan dirawat para taruna maupun antap dari Akademi Kepolisian. Untuk diketahui bahwa merupakan pantang bagi seorang taruna untuk menginjakkan kaki di KSA tersebut apabila tidak dalam keadaan darurat, karena merupakan suatu kebanggaan dan apabila taruna tidak pernah sakit dan berobat kesana. karena pada hakikatnya taruna itu artinya adalah mendekati kesempurnaan yang artinya harus bisa mengendalikan diri agar terhindar dari segala macam penyakit.








Pesawat Latihan


Sumber








 Pesawat ini terletak di stadion graha taruna. Pesawat ini diperuntukkan sebagai sarana dalam pelatihan anti teror. biasanya pesawat ini digunkan oleh densus 88 anti teror dalam pelatihan anti teror.








Mengapa Soeharto Menjadikan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila?

Pancasila dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Bung Karno sebagai penggalinya. Sang penggali sendiri tidak pernah menjadikannya sebagai pusaka yang sakti, sehingga menjadikannya sesuatu yang lahir secara wajar dan sesuai dengan keadaan obyektif pada waktu itu. Tetapi dalam perkembangannya kemudian selama pemerintahan Bung Karno, Pancasila senantiasa diterima oleh bangsa Indonesia sebagai dasar berbangsa dan bernegara, dan dengan dasar Pancasila jugalah kemudian rongrongan-rongrongan dan pemberontakan kaum reaksioner DI/TII, PRRI/Permesta dan tindakan mereka yang membentuk Dewan Gajah, Dewan Banteng, dan sebagainya. kemudian bisa dihancurkan dengan dukungan rakyat.

Oleh karena Pancasila itu diterima dan didukung oleh Rakyat, walaupun diantara para pendukung Pancasila itu sendiri belum tentu bisa memahaminya secara jelas, namun kepercayaan atau kecintaan Rakyat terhadap Pancasila dan penggalinya (Bung Karno) telah sangat melekat. Hal inilah yang kemudian dimanipulasi oleh Jenderal Soeharto dan jenderal-jenderal Angkatan Darat lainnya untuk mengkhianati dan menghancurkan Pancasila dan penggalinya sekaligus.

Tanggal 1 Oktober 1965 dini hari, yaitu hari yang sesungguhnya ketika apa yang menamakan dirinya Gerakan Tigapuluh September atau G30S itu bergerak, setelah salah seorang pelakunya yang juga merupakan orang terdekat jenderal Soeharto yaitu Kolonel Latif melaporkan rencananya kepada Soeharto yang sedang menunggu anaknya bernama Tommy Soeharto di rumah sakit Gatot Subroto.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 dinihari itu jugalah Jenderal Soeharto memimpin appel di KOSTRAD terhadap militer dari beberapa batalyon (530, 524 dan 328) yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Ketika mereka didatangkan ke Jakarta dengan pasukan siap tempur atas perintah radiogram Pangkostrad Mayjen Soeharto dengan alasan dalam rangka memperingati hari ABRI 5 Oktober 1965.

Pada hari-hari sebelum terjadinya G30S, ketika pasukan dari Batalyon 530 yang dipimpin oleh Bambang Supeno, Rakyat di Jakarta Barat sangat senang menerima kehadiran mereka yang menumpang di rumah-rumah Rakyat. Mereka ikut kerja bakti social memperbaiki jalan dan kampong-kampung bersama-sama Rakyat.

Tetapi kemudian Rakyat menjadi ketakutan dan tidak menyukai mereka, karena pada tanggal 30 September 1965 tengah malam (lewat jam 24.00), mereka menghilang tanpa diketahui oleh Rakyat. Sehingga ada Rakyat yang menggerundel : “datang sebagai tamu dengan sopan dan baik-baik, tapi pergi seperti pencuri, tanpa pamit”. Ternyata, kepergian mereka semua adalah mengikuti appel di KOSTRAD dibawah pimpinan Soeharto.

Pada tanggal 1 Oktober itulah sebagai awal Soeharto mulai melakukan tindakan-tindakan sendiri tanpa melakukan koordinasi baik terhadap PANGAD, A. Yani maupun dengan Bung Karno selaku Panglima Tertinggi ABRI mengenai adanya laporan dari Kol. Latief. Demikian juga pembangkangan-pembangkangan selanjutnya terhadap Presiden/Pangti ABRI Soekarno tentang pengangkatan Jenderal Pranoto Reksosamudro sebagai Panglima Angkatan Darat.

Selanjutnya Soeharto melakukan ofensif melalui kampanye “akan melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekwen”. Sesumbar itu tidak lain adalah dalam rangka mendiskreditkan Bung Karno, agar terkesan pemerintahan presiden Soekarno tidak melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekwen. Dengan menggunakan atasnama Pancasila itu ternyata Soeharto mendapatkan simpatik dan dukungan dari golongan anti komunis dan anti Soekarno, serta Rakyat yang belum memahami Pancasila dalam arti sebenarnya.

Berangkat dari situlah dan dengan memanipulasi Pancasila itulah kemudian Soeharto berhasil melakukan siasat dan tipu muslihatnya, sehingga dapat melakukan pembantaian besar-besaran serta melakukan penangkapan, penyiksaan dan pembuangan terhadap puluhan ribu Rakyat yang tidak berdosa.

Dengan memanipulasi Pancasila itulah kemudian Soeharto berhasil melakukan kup merangkak menggulingkan pemerintahan presiden Soekarno dan kemudian mendirikan orde baru yang jadi proyek dan dukungan sepenuhnya dari imperialis yang berkomplot di dalam IGGI. Maka setelah dia berhasil menjadi penguasa tertinggi di Republik Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai negeri dan masyarakat jajahan model baru (Nekolim), Soeharto menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal terhadap partai politik dan organisasi-organisasi.

Dengan demikian, Soeharto berhasil menjadikan Pancasila sebagai alat untuk memenuhi seluruh ambisi dan kerakusannya, dijadikanlah 1 Oktober sebagai Hari “Kesaktian” Pancasila.


Sumber : jurnaltoddoppuli.wordpress.com

Sabtu, 21 Desember 2013

5 Tips Mengoptimalkan PERNAPASAN Ketika Berlari

Bernapas ketika lari | usain boltBernapas dengan benar adalah salah satu hal yang harus anda terapkan ketika sedang berlari. Ini bertujuan agar anda tidak merasa sesak napas ketikaberlari. Sistem pernapasan berperan penting dalam efektivitas seorang pelari. Apabila dia bisa membawa oksigen lebih banyak, maka dia akan lebih kuat dibandingkan dengan pelari-pelari lain.
Secara alami, seseorang akan kehabisan napas ketika berlari. Hal ini dikarenakan otot-otot memerlukan oksigen lebih banyak ketika melakukan aktivitas fisik. Selain itu, paru-paru juga akan bekerja lebih keras agar bisa menyerap oksigen. Menerapkan pola pernapasan yang efisien ketika berlari akan membuat seseorang mendapatkan oksigen dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan daya tahan tubuh dan memungkinkan untuk berlari lebih jauh & nyaman. Mengoptimalkan ritme napas bukanlah hal yang sulit. Ada beberapa cara yang bisa anda terapkan untuk membantu mengoptimalkan pola pernapasan saat sedang berlari.

5 Tips mengoptimalkan pernapasan saat sedang berlari

1. Bernapas lewat mulut
Bernapas dari hidung ketika sedang berlari akan membuat otot-otot wajah jadi mengencang dan rahang cenderung mengeras. Oleh sebab itu, cobalah bernapas lewat mulut ketika berlari, karena akan membuat oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar lebih banyak dibandingkan lewat hidung. Bernapas melalui mulut akan membuat otot-otot wajah tetap rileks sehingga membuat anda lebih tenang dan santai. Apabila napas anda mulai habis, maka perlambat sedikit gerakan kaki anda.
2. Gunakan pernapasan perut
Cobalah untuk bernapas dari diafragma atau perut, bukan dari dada. Untuk melatihnya, berbaringlah telentang kemudian lihat gerakan perut ketika sedang bernapas. Pernapasan yang benar adalah ketika anda melihat perut naik dan turun setiap kali bernapas, sementara dada kurang bergerak. Terapkan teknik ini ketika anda berlari.
3. Ambil napas pendek
Menarik napas terlalu dalam dan panjang dapat menyulitkan anda untuk berlari dengan jauh atau lama. Oleh sebab itu, bernapaslah secara pendek dan tidak terlalu dalam sehingga memungkinkan anda untuk mengatur napas.
4. Napas secara berirama
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah konsistensi (berirama) saat bernapas. Anda dianjurkan untuk menarik dan mengeluarkan secara berirama atau konsisten, terlepas seberapa cepat anda dalam berlari. Contohnya adalah dengan mengambil napas setiap 2 langkah atau 3 langkah lari (sesuai kondisi tubuh).
5. Dengarkan napas
Libatkan telinga anda untuk mengontrol pernapasan. Apabila anda mendengar napas mulai terengah-engah, maka segera kurangi kecepatan berlari. Dan bila sudah mulai stabil, tingkatkan kecepatan secara perlahan.
Bernapas dengan benar saat berlari merupakan hal yang penting, karena akan membantu anda untuk menurunkan stres serta dapat meningkatkan stamina fisik dengan baik.

Sumber

175 Prajurit TNI Konga XX-J Terima Penghargaan Medali PBB

175 Prajurit TNI Konga XX-J Terima Penghargaan Medali PBB
PUSPEN TNI (20/12),- Setelah sebelas bulan lebih bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah, sebanyak 175 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-J/MONUSCO, dengan komposisi personil : TNI AD 151 orang, TNI AL 19 orang, dan TNI AU 5 (lima) orang, di bawah pimpinan Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas (Dansatgas), menerima penghargaan Medali Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Penghargaan Medali PBB ini disematkan langsung oleh Special Representative of Secretary General (SRSG) untuk MONUSCO (Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo), Mr. Martin Kobler, di Camp Bumi Nusantara, Dungu, Kongo, Afrika, Kamis (19/12). Momen ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi prajurit TNI Konga XX-J, karena penyematan penghargaan Medali PBB dilakukan langsung oleh Pejabat Tertinggi di MONUSCO.
Dalam amanatnya, SRSG menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja dan dedikasi yang diberikan oleh Satgas Kizi TNI Konga XX-J selama bertugas di daerah Kongo, seperti yang tertuang dalam amanat yang dibacakan dengan menggunakan bahasa Indonesia oleh Martin Kobler sebagai bentuk penghormatan khusus kepada Kontingen Indonesia. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh personil Satgas Kompi Zeni Indonesia yang telah memberikan karya terbaik di dalam misi perdamaian MONUSCO. Besar harapan saya kepada Satgas Kompi Zeni Indonesia untuk tetap bertugas dengan penuh dedikasi dalam rangka mewujudkan stabilitas dan kemajuan bagi masyarakat Republik Demokratik Kongo".
Kegiatan Upacara Medal Parade Kontingen Indonesia diakhiri dengan defile pasukan di hadapan SRSG dan seluruh Komandan Kontingen di Dungu, dilanjutkan pertunjukan demonstrasi Beladiri Militer Yong Moodo dan Kolone Senapan oleh personil Satgas Kizi TNI.
Pada malam harinya, diselenggarakan Festival Kesenian Indonesia yang menampilkan beberapa kesenian tradisional. Sebagai Duta Kebudayaan, prajurit TNI Konga XX-J menampilkan kepiawaiannya yang diawali dari pertunjukan Tari Kecak, dilanjutkan dengan kolaborasi musik kontemporer, Angklung dan Rampak Gendang. Sebagai puncak acara, dinyanyikan lagu "We are the world" dan diikuti oleh seluruh tamu undangan.
Para prajurit TNI juga memperlihatkan kebolehannya dalam menari Poco-Poco yang sudah dikreasikan dengan gerakan lain. Para penonton langsung larut dalam suasana pertunjukan, dengan spontanitas turut bergoyang ria mengiringi para prajurit TNI Konga XX-J yang unjuk kebolehan di atas panggung, termasuk diantaranya Mr. Martin Kobler.
Di penghujung acara Mr. Martin Kobler selaku Special Representative of Secretary General MONUSCO menyampaikan rasa bangga dan memuji atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya, kebudayaan merupakan wujud karakter suatu Bangsa dan kebudayaan merupakan sarana penting dalam penciptaan perdamaian dunia. Acara diakhiri dengan pemberian cinderamata berupa Wayang Golek dari Dansatgas Konga XX-J, Letkol Czi Irfan Siddiq kepada Mr. Martin Kobler.
Dalam upacara Medal Parade, turut hadir beberapa Pejabat baik dari Sipil PBB maupun dari Militer serta Pejabat-Pejabat Lokal, diantaranya Mr. Salmeron Leocadio (Head of Office Monusco), Mr. Richard Geegbae II (Chief of LogOps), Mr. Hendry Varfaley (Chief of Engineering Section), Local Administrator ofDungu, Komandan seluruh Kontingen Militer, Komandan FARDC (Forces Armee de Republique Democratiquedu Congo), Komandan PNC (Police Nationale Congo), Tokoh Masyarakat serta Pemuka Agama.

Sumber

PERSYARATAN CALON TAMTAMA PK TNI AL TA. 2014

1. Warga negara Republik Indonesia, pria dan wanita, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945, bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS);
2. Usia serendah-rendahnya 17 tahun 9 bulan dan setinggi-tingginya 22 tahun pada tanggal 3 April 2014;
3. Berijazah serendah-rendahnya SLTP/sederajat;
4. Tinggi badan minimal 163 cm dengan berat badan seimbang;
5. Berkelakuan baik dan tidak sedang kehilangan hak untuk menjadi Prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap disertai dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres setempat;
6. Sehat jasmani dan rohani, tidak bertato dan bertindik maupun bekasnya, tidak buta warna dan tidak berkaca mata;
7. Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama mengikuti Dikma dan selama dua tahun setelah selesai Dikma;
8. Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun terhitung saat mulai dilantik menjadi Klasi Dua;
9. Bersedia ditempatkan diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
10. Harus ada persetujuan/ijin dari orang tua/wali bagi yang belum berusia 21 tahun; dan
11. Memiliki KTP dan Kartu Keluarga (KK) sesuai dengan tempat pendaftaran terdekat.
Untuk melakukan pendaftaran buka di website ini --> http://al.rekrutmen-tni.ilmci.com/tapk/mulai/matra/al.html


Sumber

Panglima TNI Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana

.Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI IB. Putu Dunia, menerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Pulau Pabelokan Kepulauan Seribu, Jumat (27/9/2013). Sebelum dilaksanakan acara penyematan Brevet didahului paparan Safety Briefing oleh PT. CNOOC tentang beberapa peraturan di wilayah Pulau Pabelokan karena banyak daerah terlarang yang membahayakan.
 
Brevet tersebut disematkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 yang menyelam dikedalaman 25 meter dibawah permukaan laut perairan Laut Jawa.  Pengangkatan Panglima TNI sebagai warga kehormatan kapal selam adalah yang ke 125. Setelah dinobatkan menjadi warga kehormatan, Panglima TNI melalukan pemeriksaan dan pengecekan serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti Periskop dan alat deteksi lainnya.
 
Kegiatan tersebut melibatkan KRI Yos Sudarso 353 dengan Komandan Kapal Letkol Laut (P) Didong Rio Duta, KRI Sutanto 377 sebagai Komandan Kapal Letkol Laut (P) Arya Daleno, KRI Barakuda 633 dengan Komandan Kapal Mayor Laut (P) Alferd Matews, KAL Yudhistira oleh Lettu Laut (P) Alan Ginanda, Heli U 415 dan 420 serta melibatkan dua Sie Raider Komando Pasukan Katak TNI AL untuk melakukan pengamanan di atas permukaan.
 
Dalam amanatnya Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio menyatakan bahwa Brevet Hiu Kencana merupakan simbul pengakuan terhadap profesionalisme prajurit kapal selam dalam taktik dan tehnik peperangan bawah permukaan yang dapat menumbuhkan kebanggaan, jiwa korsa bagi pemakainya. Tanda pengakuan kualifikasi khusus ini dapat menjadi pendorong semangat pengabdian serta peningkatan disiplin dan motivasi, untuk membawa satuan kapal selam menjadi satuan kebanggaan TNI Angkatan Laut yang selalu siap sedia mengemban tugas negara.
 
Menurut Kasal pada hakekatnya Brevet Kehormatan Hiu Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan sekaligus penghargaan seluruh warga kapal selam dan jajaran TNI Angkatan Laut kepada tokoh-tokoh yang dipandang telah memiliki jasa, perhatian, perjuangan maupun pengorbanan bagi kejayaan TNI Angkatan Laut, utamanya berpartisipasi demi kemajuan pengembangan kapal selam secara langsung maupun tidak langsung. Kasal juga menyampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi untuk mengangkat dan menerima dengan ketulusan, keikhlasan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman dan Kasau Marsekal TNI IB. Putu Dunia sebagai warga kehormatan Hiu Kencana.
 
Diakhir acara dilaksanakan tukar menukar cindera mata dari Kasal kepada Kepala SKK Migas Bpk. Yohanes Widjonarko dan Presiden Direktur PT CNOOC SES Bpk Perkasa Sinaga Barial, selanjutnya dari SKK Migas kepada Panglima TNI, Kasal, dan Kasad, serta dari Direktur PT CNOOC SES kepada Asops Kasal. Rangkaian kegiatan tersebut disaksikan oleh Pangarmabar Laksda TNI Arief Rudianto, S.E., Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono, SH., MA., dan Komandan Lantamal III Brigjen TNI Mar Ikin Sodikin serta segenap pejabat SKK Migas maupun PT. CNOOC SES.


Sumber
http://www.pesatnews.com/read/2013/09/27/35650/panglima-tni-terima-brevet-kehormatan-hiu-kencana

SEJARAH POLWAN DI INDONESIA

Sejarah

Sejarah kelahiran Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia tak jauh berbeda dengan proses kelahiran Polisi Wanita dinegara lain. Penaganan dan penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita baik korban maupun pelaku kejahatan.

Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948, berawal dari kota Bukit Tinggi Sumatera Barat tak kala pemerintah Indonesia menghadapi Agresi II pengungsian besar-besaran antara lain dari semenanjung Malaya yang sebagian besar kaum wanita. Mereka tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik Polisi pria.



Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukit Tinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita , setelah melalui seleksi terpilih 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya dari ranah minang al; Mariana Saanin , Nelly Pauna , Rosmalina , Dahniar , Djasmainar dan Rosnalia. Ke enam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukit Tinggi , sejak itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Ke enam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).

Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas Polisi prianya. Bahkan di penghujung tahu 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.

Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan. Dewasa ini adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri. Hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres.